Traffic jam is the best damn situation to spend our whole day in road.
Ini adalah salah satu dari sekian banyak masalah lalu lintas di negara ini. Mungkin postingan ini merupakan bentuk protes saya untuk kendaraan yang bernama angkutan umum atau populer juga disebut angkot. Semua pasti sudah tau apa itu angkutan umum atau angkot ini. Itu lho, kendaraan umum yang nyebelin, imut, unyu munyu, dan menggemaskan. Iya, kenapa saya bilang menggemaskan? karena memang mereka bikin gemes. aren't they? Siapa yang tidak gemes dengan kendaraan yang satu ini?
Jadi begini, Saya adalah salah satu dari ribuan pengendara atau pengguna jalan di negara ini. dan saya adalah salah satu pengguna jalan yang gemes sama supir dan angkotnya. KENAPA? Ada beberapa alasan. Yaitu:
1. Mereka (supir dan angkotnya) sering sekali ngetem dengan waktu yang cukup lama di tempat yang tak terduga. Hal tersebut membuat macet kendaraan yang berada di belakangnya. Bahkan kadang mereka ngetem di depan gang atau jalan yang ramai oleh pengendara lain. Sehingga, tidak jarang para pengendara sepeda motor yang terhalangi oleh angkot ini memaki-maki dan meng-klakson supir angkot itu berkali-kali. Tapi dengan tenang mereka tetap stay cool cuek nangkring di tempat tersebut.
2. Mereka sering ngerem mendadak untuk mengangkut penumpang. Well, ini bukan sepenuhnya salah angkot sih. Tapi juga karena calon penumpang yang nyetop angkot itu sendiri. kenapa? karena para penumpang yang budiman ini sering menyetop angkot di tempat-tempat yang juga tidak terduga, sehingga para angkot yang amat sangat bersemangat apabila ada penumpang ini dengan indahnya mengerem mendadak. Alhasil, banyak kendaraan dibelakangnya yang kelabakan dan berusaha mengerem agar tidak menabrak angkot tersebut.
3. Mereka sering sekali menyalip kendaraan lain dan dengan langsung belok ke sisi kiri jalan untuk mengangkut penumpang yang menyetop mereka di pinggir jalan. Padahal posisi angkot awalnya ada di tengah jalan. Bayangkan, kalau misal ada kendaraan lain yang ada di belakang atau yang mereka salip itu tiba-tiba oleng atau hilang kontrol.
Sebenernya masih banyak lagi alasan kenapa saya gemes sama angkot. Karena, sudah beberapa kali saya juga dibegituin sama angkot-angkot cantik ini. And fortunately, saya tidak pernah mengalami yang namanya kecelakaan akibat tingkah angkutan umum itu dan saya berdoa untuk tidak pernah berurusan dengan mereka.
Balik lagi ke masalah tadi. Hal itu bukan sepenuhnya salah angkot. Saya sangat tau, mereka memang bertujuan mulia, yaitu untuk bekerja dan mencari nafkah. Mereka amat sangat bersemangat. Tapi, kalau misal para supir-supir angkot ini lebih berhati-hati dan mau berkompromi dengan pengendara yang lain, kami akan semakin senang dan mendoakan mereka agar mereka mendapat lebih banyak penumpang, bukan malah cruising them. Para penumpang angkot yang menyetop mereka seenaknya itu juga ikut andil dalam perilaku angkot-angkot di jalan. Kalau saja mereka lebih wise untuk tidak menyetop angkot di tempat yang semena-mena sehingga merugikan kendaraan lain, mungkin pengendara lain akan lebih senang. Ada beberapa sedikit sekali penumpang yang mau menyetop para angkot di titik-titik yang memang disediakan untuk menyetop angkutan umum atau bus. Ya, saya tidak bisa benar-benar menyalahkan mereka. karena memang biasanya halte atau tempat menunggu angkutan umum sangatlah jarang. Di kota saya bahkan bisa dihitung dengan jari. Semoga mereka yang bertugas mengelola fasilitas tersebut mau menambah jumlahnya lagi *AMEN*.
Sebagian besar supir angkutan umum juga bersikap sedikit kurang berkenan. Bahkan dengan penumpangnya sendiri. Teman saya pernah bercerita bahwa supir angkot mengatainya dengan kata-kata yang kurang pantas. God, please. Mungkin apabila supir angkot ini lebih ramah dan baik, para penumpang akan lebih senang dan mungkin para penumpang ini akan menambah tips atau memberi kue gitu. Saya juga pernah berpengalaman tentang sikap supir angkot ini. Jadi, waktu supir angkot ini distop oleh seorang ibu muda dan seperti biasa, dengan semangatnya tersebut, angkot itu dengan langsung menghampiri sang ibu dan dengan langsung juga berhenti secara mendadak di depan jalan yang notabene ramai sekali oleh pengendara lain yang akan keluar dari jalan tersebut. Perilaku angkot yang sangat membahayakan ini ditegur oleh polwan paruh baya yang sedang bertugas di dekat situ. Dengan tegas polwan tersebut mengatakan pada sang supir angkot untuk tidak berhenti di jalan seenaknya. Oke, supir angkot itu menuruti kata polwan tadi, perlahan ia pergi dari jalan tersebut. Namun, setelah beberapa meter dari tempat ibu polwan berdiri tadi, sang supir mengatai ibu polwan dengan kata yang kurang sopan. Dan saya hanya bisa terbelalak tidak percaya dari kursi penumpang di belakang. Untung sekali ibu polwan tadi tidak mendengar makiannya. Please, itu kan memang tugas ibu tadi pak, mereka memang bertugas untuk mengatur lalu lintas, anda salah kalau menyalahkan mereka. Ugh.
Tapi, memang tidak jarang saya juga menemui supir angkot yang baik. Mereka terlihat lebih menyenangkan dan bahkan mau berkompromi dengan pengendara lain.
Mungkin ada beberapa orang yang kurang sependapat dengan saya. Well, yeah. Postingan ini bukan untuk menjudging para supir angkot kok. Tapi, ini adalah bentuk kurang berkenannya saya terhadap sikap mereka. Walaupun hal ini bukan sepenuhnya salah supir angkot. Tapi balik lagi, apabila mereka mau lebih berkompromi dengan pengendara lain, kami akan lebih senang dan lebih menghargai mereka dalam bekerja. Ya, semoga tingkah dan sikap para supir angkot beserta angkotnya tersebut dapat berubah dan mereka lebih mematuhi peraturan di jalan :)